Hampir 240.000 penyelamat masih bekerja di provinsi-provinsi yang dilanda gempa di Turki, meskipun belum ada korban selamat yang ditemukan baru-baru ini.
Jumlah orang yang tewas dalam gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah awal bulan ini kini telah melewati 50.000, menurut angka terbaru dari kedua negara.
Di Turki saja, 44.218 orang tewas akibat gempa bumi, Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) negara itu mengatakan pada hari Jumat, sementara jumlah korban tewas terakhir yang diumumkan di Suriah adalah 5.914.
Gempa bumi pertama pada 6 Februari yang melanda Turki tenggara dan Suriah utara berkekuatan 7,7 dan yang kedua, beberapa saat kemudian, berkekuatan 7,6. Wilayah itu telah dilanda lebih dari 9.000 gempa susulan, menurut AFAD.
Hampir 240.000 pekerja penyelamat, termasuk sukarelawan, masih bekerja di 11 provinsi yang dilanda gempa di Turki. Beberapa daerah yang terkena dampak gempa pada awalnya sulit dijangkau, namun upaya pemulihan terus dilakukan dan jumlah korban semakin bertambah seiring berjalannya waktu.
Belum ada laporan korban selamat yang diselamatkan dalam beberapa hari terakhir.
Hampir 530.000 orang telah dievakuasi dari daerah bencana di Turki saja dan pemerintah Turki mengatakan bahwa sejauh ini 173.000 bangunan tercatat runtuh atau rusak parah, dengan lebih dari 1,9 juta orang berlindung di tempat penampungan sementara atau hotel dan fasilitas umum.
Sekitar 20 juta orang di Turki terkena dampak gempa, sementara PBB memperkirakan 8,8 juta orang terkena dampak di Suriah. Lebih sedikit informasi datang dari Suriah di mana banyak orang sudah hidup dalam kondisi yang mengerikan setelah bertahun-tahun perang saudara.
Banyak orang yang selamat telah meninggalkan bagian selatan Turki yang dilanda gempa atau tinggal di tenda, rumah kontainer, dan akomodasi lain yang disponsori pemerintah.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berjanji untuk membangun kembali rumah dalam waktu satu tahun, meskipun para ahli mengatakan pihak berwenang harus mengutamakan keselamatan.
“Pemerintah telah mengatakan bahwa mereka akan meletakkan fondasi baru untuk rumah baru yang akan dibangun kembali pada bulan Maret, dan bahwa mereka akan mengirimkan rumah baru tersebut kepada masyarakat satu tahun dari sekarang,” kata Hashem Ahelbarra dari Al Jazeera, dalam percakapan dengan pemerintah kota. dari Kahramanmara. yang berada di episentrum gempa.
Beberapa bangunan dimaksudkan untuk menahan getaran telah runtuh dalam gempa bumi terbaru.
Meskipun para ahli mengatakan bahwa pembangunan kembali tidak dapat dilakukan kecuali semua gempa susulan hilang, pemerintah akan “menahan situasi dan melakukan yang terbaik untuk membangun rumah baru”, tambahnya.