Perintah ‘bersejarah’ Mahkamah Agung India tentang pemilihan pejabat pemilu | Berita Pemilu

Perintah ‘bersejarah’ Mahkamah Agung India tentang pemilihan pejabat pemilu |  Berita Pemilu

Mahkamah Agung memerintahkan pembentukan panel bipartisan yang akan menyertakan pemimpin oposisi untuk memilih komisioner pemilu.

Mahkamah Agung India telah memerintahkan pembentukan panel bipartisan yang akan mencakup perdana menteri dan hakim agung untuk memilih komisioner pemilu negara itu, yang secara efektif mengakhiri praktik pemerintah memilih mereka sendiri.

Komisi Pemilihan India adalah otoritas konstitusional yang otonom, tetapi partai-partai oposisi sering menuduhnya memenuhi tuntutan partai yang berkuasa, tuduhan yang dibantahnya.

Panel baru juga akan menyertakan pemimpin oposisi di majelis rendah parlemen atau partai oposisi dengan jumlah anggota terbanyak di majelis.

“Norma ini akan terus berlaku sampai ada undang-undang yang dibuat oleh DPR,” kata Hakim KM Joseph, Kamis.

Ia menyampaikan perintah dari majelis konstitusi yang mendengar beberapa petisi yang meminta panitia independen untuk mengangkat komisioner pemilu.

“Komisi Pemilihan India harus melakukan tugas yang sulit dan tidak menyenangkan untuk menjauh dari segala bentuk penaklukan dan campur tangan eksekutif,” katanya.

Saat ini, presiden yang biasanya mengikuti anjuran pemerintah mengangkat komisaris utama dan dua komisaris untuk masa jabatan masing-masing enam tahun. Biasanya mereka adalah mantan birokrat.

Prashant Bhushan, seorang pengacara yang mewakili para pembuat petisi, menyebut putusan itu “bersejarah”.

“Mereka mengatakan independensi komisi pemilu sangat penting untuk demokrasi, dan untuk menjamin independensi itu, Anda tidak dapat memiliki sistem di mana pemerintah sendiri yang menunjuk komisioner pemilu,” katanya kepada wartawan di luar pengadilan.

Mantan Komisaris Pemilihan Umum India SY Quraishi mengatakan “tuntutan lama kami telah dipenuhi”.

“Akhirnya SC (Mahkamah Agung) menyegelnya,” katanya dalam sebuah postingan di Twitter. “Permintaan telah tertunda selama dua dekade. Baik untuk persepsi netralitas KPU.”

Wartawan dan analis politik Rasheed Kidwai mengatakan kepada Al Jazeera bahwa putusan itu akan memperkuat demokrasi di India.

“Dalam demokrasi, proses sama pentingnya dengan hasil. Entah bagaimana banyak partai oposisi India sangat tidak senang dengan proses pemilihan yang diperjuangkan, ”katanya.

Kidwai menyebut peran komisioner pemilu seperti wasit, orang yang netral. “Tapi kadang-kadang kita melihat bahwa komisioner pemilu tidak memihak sebagaimana mestinya,” katanya.

“Dalam hal ini, putusan itu sangat disambut baik. Integritas orang yang menjadi komisioner pemilu tidak perlu diragukan lagi. Ini bukan tentang partai politik mana pun.”

slot online gratis