Lebih dari 200 personel keamanan dikerahkan ke kota Wamena setelah desas-desus penculikan anak memicu kerusuhan mematikan dan bentrokan dengan polisi.
Setidaknya sembilan orang tewas dan 14 lainnya luka-luka dalam kerusuhan dan bentrokan dengan polisi di kota Wamena, Papua, setelah desas-desus beredar bahwa seorang anak telah diculik, kata media lokal dan seorang pejabat.
Lebih dari 200 personel keamanan, termasuk polisi dan tentara, telah dikerahkan untuk mengatasi situasi di provinsi Indonesia yang bergolak itu, kata polisi pada hari Jumat.
Tidak ada kekerasan lebih lanjut sejak serangan Kamis terhadap harta benda dan korban, kata juru bicara kepolisian Provinsi Papua Ignatius Benny Ady Prabowo melalui telepon pada hari Jumat.
Menurut Prabowo, kerusuhan dimulai setelah warga setempat, yang marah dengan rumor penculikan anak, mulai melempar batu ke Polres Wamena di mana seorang pria ditahan atas dugaan penculikan, kata Prabowo.
Saat ketegangan berkobar karena rumor tersebut, polisi memanggil orang tua untuk menjelaskan bahwa anak mereka aman dan tidak diculik. Tetapi kepastian itu gagal membendung kemarahan publik dan lebih banyak bangunan dibakar di daerah itu, tambah juru bicara polisi itu.
Outlet berita lokal Jubi TV mengutip seorang pejabat polisi setempat yang menyerukan agar masyarakat tenang dan tidak “terprovokasi oleh hal-hal yang mengubah situasi menjadi kekacauan”.
Berita Papua // Korban dan kerugian material pascabenturan di Wamena masih dihitung https://t.co/dqC480g2oY pic.twitter.com/J2YgWO2hd7
— BERITA JUBI (@jubidotcom) 24 Februari 2023
Pernah diperintah oleh Belanda, bekas penguasa kolonial Indonesia, Papua berada di bawah kendali Indonesia setelah referendum kontroversial yang didukung PBB pada tahun 1969 di mana hanya 1.026 orang yang diizinkan untuk berpartisipasi.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat telah berjuang untuk kemerdekaan selama beberapa dekade dan ketegangan meningkat sejak pemberontak baru-baru ini menculik seorang pilot Selandia Baru.
Militer Indonesia mengatakan siap untuk melakukan “operasi penegakan hukum” sebagai upaya terakhir untuk membebaskan pilot jika negosiasi gagal untuk membebaskannya.
Papua adalah wilayah termiskin di Indonesia, meskipun kaya akan sumber daya alam.
Diperkirakan 35.000 orang, banyak dari mereka adalah anak-anak, dipaksa meninggalkan rumah mereka di daerah Wamena pada tahun 2019 ketika militer Indonesia berusaha membasmi pejuang kemerdekaan Papua yang menyerang proyek pembangunan jalan, menewaskan sedikitnya 17 orang pada Desember 2018. telah.