Kepala Komisi AU menegaskan Israel tidak diundang ke KTT akhir pekan di mana duta besar Israel dicopot.
Uni Afrika mengatakan bahwa status pengamat Israel dengan blok tersebut telah ditangguhkan dan oleh karena itu mereka tidak diundang untuk menghadiri pertemuan akhir pekan tersebut.
Berita itu muncul setelah Duta Besar Israel Sharon Bar-li dikeluarkan dari KTT tahunan Uni Afrika di Ethiopia pada hari Sabtu ketika dia berusaha untuk hadir dengan undangan yang tidak dapat dialihkan yang dikeluarkan hanya untuk duta besar Israel untuk Uni Afrika.serikat, Aleli Admasu, dikeluarkan .
Video yang beredar di media sosial menunjukkan penjaga mengawal Bar-li keluar dari aula pertemuan AU di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa.
“Status ditangguhkan sampai waktu komite ini dapat berunding … dan itulah mengapa kami tidak mengundang pejabat Israel ke pertemuan puncak kami,” kata ketua Komisi AU Moussa Faki Mahamat kepada wartawan pada hari Minggu, menambahkan penyelidikan setelah insiden hari Sabtu.
Seorang juru bicara kementerian luar negeri Israel mengatakan Bar-li adalah “seorang pengamat terakreditasi dengan tanda akses” dan menuduh AU disandera oleh “sejumlah kecil negara ekstremis seperti Aljazair dan Afrika Selatan, yang didorong dan dikendalikan oleh kebencian. , oleh Iran”.
Insiden itu menyoroti perselisihan di blok pan-Afrika atas keputusan sepihak tahun 2021 oleh Mahamat untuk memberikan status pengamat Israel, yang memicu protes oleh beberapa negara anggota.
Israel memperoleh status pengamat setelah dua dekade upaya diplomatik. Ini sebelumnya memegang peran di Organisasi Persatuan Afrika (OAU), tapi lama digagalkan dalam usahanya untuk mendapatkan kembali setelah OAU dibubarkan pada tahun 2002 dan digantikan oleh AU.
Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan pada saat itu bahwa status baru dapat memungkinkan Israel dan AU mencapai kerja sama yang lebih kuat dalam berbagai aspek, termasuk perang melawan virus corona dan mencegah “penyebaran terorisme ekstremis” di benua Afrika.
KTT AU tahun lalu menangguhkan debat tentang pencabutan akreditasi dan membentuk komite kepala negara untuk mengatasi masalah tersebut.
Pemerintah Afrika Selatan mengatakan keputusan Uni Afrika untuk memberikan Israel status itu “bahkan lebih mengejutkan dalam satu tahun di mana orang-orang Palestina yang tertindas telah diusir dari tanahnya oleh pemboman yang menghancurkan dan permukiman ilegal yang berkelanjutan”.
Afrika Selatan mendukung perjuangan Palestina, dengan hubungan diplomatik resmi didirikan pada tahun 1995, setahun setelah berakhirnya apartheid. Itu menurunkan kedutaannya di Tel Aviv menjadi kantor penghubung pada 2019.