Investigasi bertahun-tahun oleh badan-badan AS meragukan spekulasi bahwa kekuatan musuh berada di balik penyakit yang tidak dapat dijelaskan.
Komunitas intelijen AS telah menyimpulkan bahwa ada sedikit bukti untuk mendukung keyakinan bahwa kekuatan asing yang bermusuhan bertanggung jawab atas “sindrom Havana”, serangkaian penyakit yang tidak dapat dijelaskan yang menurut para diplomat dan pejabat telah mereka alami di seluruh dunia.
Temuan yang tidak diklasifikasikan dirilis Rabu, menunjukkan hasil investigasi yang dilakukan oleh tujuh badan intelijen AS selama beberapa tahun.
Cerita tersebut pertama kali dilaporkan oleh Washington Post, yang menulis bahwa penyelidikan tersebut “bertentangan hampir dalam segala hal” dengan klaim oleh individu yang terkena dampak bahwa mereka adalah “korban serangan yang disengaja — mungkin di tangan Rusia atau pemerintah oposisi lainnya”.
Beberapa orang berspekulasi bahwa gejala “sindrom Havana”, yang meliputi migrain, mual, kehilangan ingatan dan pusing, bisa disebabkan oleh senjata energi misterius, sebuah teori yang diragukan oleh laporan hari Rabu.
Penyebab “Sindrom Havana” masih menjadi misteri. Investigasi memeriksa 1.000 kasus yang dilaporkan, tetapi pada bulan Januari seorang pejabat CIA menyatakan bahwa mayoritas “dapat dijelaskan secara wajar oleh kondisi medis atau faktor lingkungan dan teknis, termasuk penyakit yang sebelumnya tidak terdiagnosis,” menurut kantor berita Reuters.
Kasus pertama yang diketahui muncul di Havana, Kuba pada tahun 2016, dengan insiden selanjutnya dilaporkan di negara-negara seperti Australia, Austria, Cina, Kolombia, Jerman, dan Rusia. Pemerintah AS menyebut kasus tersebut sebagai “insiden kesehatan yang tidak normal”.
Dari tujuh lembaga yang terlibat, Washington Post melaporkan bahwa beberapa menyatakan tingkat kepastian yang berbeda-beda bahwa kekuatan asing tidak terlibat dalam insiden tersebut, termasuk satu abstain.
Namun, konsensus tidak berbeda secara signifikan, dan tidak ada lembaga yang membantah kesimpulan bahwa kekuatan asing tidak menyebabkan gejala tersebut.
Ketidakpastian tentang penyakit misterius itu telah memicu spekulasi luas di AS, dengan beberapa pejabat menggambarkannya sebagai serangan yang ditargetkan terhadap personel AS di luar negeri.
Pada Oktober 2021, Kongres AS mengesahkan RUU (PDF) disebut Helping American Victims Afflicted by Neurological Attacks Act (HAVANA), yang memungkinkan lembaga pemerintah untuk “memberi kompensasi kepada karyawan saat ini yang terkena dampak, mantan karyawan, dan tanggungan mereka untuk cedera otak yang memenuhi syarat”.
Dalam sebuah pernyataan Rabu, Direktur CIA William Burns mengatakan badan itu akan bekerja untuk mengatasi “masalah kesehatan nyata” yang dialami oleh personel badan itu dengan “kejujuran dan kasih sayang.”